Senin, 21 Juni 2021

 Jadi ceritanya 2021 ini pengen mencoba peruntungan beasiswa S2 (LPDP). Salah satu persyaratannya TOEFL ITP. UDah dua kali daftar keep slot tapi gak jadi test karena harus bayar testnya duluan 550.000,- Dan terpaksa di cancel karena setiap pendaftarannya dibuka, aku gak ada uang senilai 550.000,- itu. hahaha ironi sekali. Disaat beberapa waktu lalu nominal segitu aku gunakan hanya untuk sekali makan/nongkrong. Sekarang sudah dua kali masa pendaftaran aku harus melewatkan karena uang di dompet/rekening tidak pernah mengendap bahkan lebih dari seratus ribu karena banyak sekali yang harus diselesaikan.

Sesedih itu, dampak dari tahun 2020 yang masih kerasa di 2021. Sabar pelan-pelan. semoga semua bisa selesai di tahun ini. Bismillah


Rabu, 18 Maret 2020

Kesalahan berulang

mungkin kalau ada penobatan orang paling bebal dan paling bodoh, aku bisa masuk nominasinya.

i did bad things. and i repeat. not once not twice but five times

gilak. heran juga. kesalahan yang sama berulang kali

dan akhirnya nyusahin orang disekelilingku
dan aku jujur aja masih ada rasa, nggak papa kok aku bisa kok nyelesein sendiri. GILA

dapet kepercayaan orang disekeliling tu kaya udah gak oenting lagi dipikiranku. seriusan. aku ni merasa bersalah, tapi deep down aku tu masih aja egois dan merasa "aku gak sepantasnya kamu salahkan sepenuhnya"

apa ya...
susah juga jelasinnya
sebesar itukah egoku?

yang bisa ngubah aku ya aku sendiri, tapi yaitu sih. damn..aku lebih sering sekali merasa benar daripada salah

yang bikin agak ngerem dari kelakuan bodoh dan bebalku itu cuma rasa takut mati. iya aku takut mati dalam keadaan belum menyelesaikan masalah-masalahku, dan akhirnya malah meninggalkan luka di orang sekelilingku..

one day i read this post. i hope i'm in better condition and health mentality
dan tentunya tidak melakukan hal bodoh. lagi


Samarinda 19 Maret 2020
Di kantor sendirian saat orang2 dirumahkan, aku nunggu bosku berharap bantuan

Is this really worth to fight?

capek banget deh....
kantor lagi heboh banget, karena rolling sebagian karyawan
dan kebetulan yang paling banyak dipindah dari bidangku

ada yang senang karna di rolling
tapi sepertinya lebih banyak yang mutung
Panas banget suasana di ruangan tiga hari terakhir ini

Capeeeeekkkk....

yang pada merasa dirinya tidak pantas dipindah mesah mesoh
bahkan nyindir-nyindir gak jelas
bingungnya kok sepertinya semacam protes dan demo ke aku gitu

lha siapa saya pak, bu, mba dan mas

saya hanya anak baru. masih cpns juga
kalau kalian pada dipindah seharusnya jadi kesempatan untuk membuktikan kalau kalian bisa kerja dimana aja, bisa adaptasi dan bisa menunjukkan perubahan. atau introspeksi. kenapa dipindah, kenapa?? bukan nyindir-nyindir, buka mesah mesoh gak jelas

capek asli aku
sehat banget lingkungan kerja dibikinnya

Hey you my Precious Little Bundle....

Hey you...my precious little bundle..
Gak kerasa ya sudah masuk 8 bulan "nangkring" di perut ibu....

I love every sensation that i feel with you
Bahkan waktu ibu lagi nulis inipun 

Adiba Shanum Farzana

Dear Adiba.... my precious little bundle...

Akhirnya setelah 6.5 tahun menunggu Ibu dan Daddy bisa bertemu dengan kamu. Anak ibu tersayang yang cantik sekali rupanya dan Insya Allah Shalehah...Amin

Alhamdulillah selama proses kehamilan kamu amat sangat tidak merepotkan, meskipun pada trimester awal Ibu sempat harus bed rest karena pendarahan yang disebabkan ada polip di jalan lahir. Alhamdulillah Allah memberi kekuatan untuk anak ibu yang tetap aktif dan sehat meskipun pendarahannya sempat tidak berhenti selama beberapa hari.



Selasa, 24 Januari 2017

Semacam Resolusi

ada banyak sekali kata yang tak tertuliskan
tapi terukir keras di batin ini
ada banyak sekali harap tak terucap
tapi membatu keras di jiwa ini

hanya meminta satu pada yang Maha Kuasa
semoga dibisakan dan dikuatkan

tidak perlu lagi menyesali yang sudah terjadi
tapi perbaikilah yang masih bisa kamu perbaiki dat

selagi masih ada waktu

NTMS di suatu siang yang mendung

Minggu, 15 Mei 2016

Menjelang Tahun ke-5

Kurang dari 3 minggu lagi saya dan suami akan memasuki tahun pernikahan yang-5...wah sooo exited. Gak kerasa ya. Pepatah Time flies itu beneran yah ternyata. hehehe. Memasuki Tahun ke-5 pernikahan ini saya dan suami masih "kompak" berduaan. Kompak disini bukan berarti direncanakan yah.
Kami berdua sih sudah kepengen banget punya momongan, udah usaha juga dari medis sampai alternatif (meskipun ya belum terlalu optimal-optimal banget rasanya menurutku) tapi ya memang belum rejekinya saja... As simple as that :) .

Sekarang sih nulisnya sambil senyum. pake emot :)
Coba kalau dilihat beberapa tahun kebelakang. hahaha gak semanis kalimat "memang belum rejekinya saja" tentunya. Ada terlalu banyak drama dan kelebaian dalam prosesnya.

Banyak sekali cerita seputar kehamilan, ngidam dan proses kelahiran yang akan saya share
Berdasarkan pengalaman saya pribadi yang belum pernah merasakan ketiga proses itu tentunya

Saya dan suami sudah mulai program momongan ke dokter kira-kira di tahun pertama pernikahan. Selain itu saya juga sudah pernah mencoba aneka herbal dari madu jenis a,b,c, d dan  pijat di tempat a-b dst....(tinggal pijat dijidat aja yang belum kayaknya hahaha)

Setiap saya halangan (atau yang pada saat itu sering saya sebut sebagai proses coba lagi bulan depan) selain kram perut dan sakit juga bawaan sensi yang 2x lipat biasanya saya juga sering sekali mengalami "fase sinetron". Gimana gak disebut sinteron, setiap lagi dapet, biarpun lagi dijalan bawa motor, saya bisa tiba-tiba mewek, mbrebes mili, dsbnya. tanpa sebab...tapi sampe rumah atau tempat tujuan pasang muka datar. Seperti gak terjadi apa-apa. hahaha sok cool ceritanya :p

Pengalaman buruk juga sama yang namanya test-pack. Tiap habis tes, seringnya besoknya langsung dapet. hahaha. serius gak sekali dua kali begini. Jadi kalo kira2 udah deket tanggal halangan, saya belum dapet2 juga. Beli aja test-pack, test, bisa dipastikan besok atau lusanya dapet. hahaha. Jadi agak-agak musuhan sama benda yang namanya Test-Pack, padahal kan dia gak salah apa-apa ya. hahahaha.

Trus kalau perut sudah keram, sakitnya lebay, melow dikasur. Padahal sebenernya sakitnya sih biasa aja, cuma ya gitu deh namanya juga lagi fase sinetron. Saya bisa seharian gak ngapa-ngapain. Cuma mutung dan kesakitan diatas kasur. Kalau sudah begini yang paling kasihan itu sebenernya suami (maaf ya sayang)..karena saya jadi sensi berlipat-lipat sama dia. Untungnya suami bukan pemain sinetron kaya saya, hahaha,. Jadi dia menghadapi "drama" istrinya dengan cukup menenangkan. silently gave me a hug or a kiss on forehead. No words needed. More than enough for me. Biasanya rasanya langsung adem...hati lebih tenang (atau akan makin kenceng nangisnya).

Trus kalau lagi ada undangan menjenguk teman yang habis melahirkan, atau ada acara tasmiahan atau aqiqahan saya biasanya antara menghindar atau dateng tapi secepat mungkin pulangnya. Tiap lihat bayinya pasti akan ada berjuta "kok" dikepala saya.. "kok bisa.." "kok dia" dan berjuta "kok..." lainnya yang akhirnya membuat hati ini jadi berprasangka dengan ketentuan Allah. Astaghfirullah.....

Pun saat berdoa. Saya berdoa. Meminta sama Allah. Tapi setelah saya perhatikan baik-baik redaksi dari doa saya. Saya tidak seperti meminta, tapi "memerintah" Allah. Astagfirullah..Astagfirullah...Astagfirullah.

Yang paling berat menurut saya adalah saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan. Saat bertemu kawan lama, saudara atau siapa saja. Biasanya pertanyaannya si standar... "sudah berapa buntut?" atau "anak dah berapa dat?" simpel ya... Kalau lagi edisi kejiwaan normal saya jawabnya pake senyum "belum..doain aja". Tapi biasanya akan muncul pertanyaan lanjutan seperti "lho kok belum?", "Kamu sengaja nunda ya?", "duh kok belum dat, jangan kelamaan dong.." dsbnya. Sebenarnya maksud penanya juga baik saja. Bisa jadi kan si penanya memang perhatian, atau mencoba membuka pembicaraan dengan saya. Tapi yah namanya saya suka banyak sensinya. Kalau sudah muncul pertanyaan-pertanyaan lanjutan seperti itu, biasanya saya sensi akut dan akan menjawab dengan...
"ya mana saya tau..kan hak prerogatif Allah ni" (jawaban sok bijak padahal jawabnya sambil nada suara naik 3 oktaf lebih tinggi)
"udah doain aja, ntar kalo saya punya anak memang kamu nyumbang apa?"
atau kalo lagi super duper sensi akan menjawab dengan
"kamu tau kapan kamu mati? nggak kan?? sama saya juga tau kapan saya hamil, kapan saya melahirkan"...
hahahaha parah tingkat kesensian ini.
Belum lagi kalau yang nanya dari pihak keluarga. Level sensi saya bisa berlipat-lipat. Padahal yaitu tadi, mereka bertanya saya (sekarang) yakin  lebih karena mereka perduli dengan Saya dan Suami. Bukan karena sekedar Kepo apalagi berniat untuk membuat saya galau dan kesal.

Karenanya saya minta maaf ya..buat siapa saja yang mungkin sudah pernah saya sensiin saat bertanya hal-hal ini dengan saya. Maklum...waktu itu otak, hati sama mulut belum di sinkronkan. hahahahaha.

Belum lagi biasanya setelah itu, saya akan nyampah dimana-mana, di twitter, fb, path, bbm dll.
Padahal dipikir-pikir lagi, apa gunanya coba ya, hahaha. Malah bikin circle of "sampah" anywhere
Apagunanya ya....

Nah bagaimana sekarang??

Sekarang saya sudah lebih waras. hehehehe
Sudah tidak pernah lagi post-post sensi di sosmed karena ditegur orang perkara momongan atau kehamilan, dan atau galau karena lagi dapet.
Saya juga sudah menjadi sedikit lebih santai dalam menghadapi dan menanti, karena saya menyaksikan sendiri di sekitar saya, banyak pasangan-pasangan lain yang perjuangannya berlipat-lipat kali dari saya dan suami, dan meraka masih berusaha dan menanti dengan sabarnya. Kalau ada undangan-undangan atau teman yang sedang hamil, ngidam atau melahirkan saya exited sekali. Saya menikmati prosesnya saat ini menjadi tante/bule/bude/aunty atau kakak dari si calon bayi dan para bayi yang sudah terlahir ini.

Sambil tentunya berdoa kepada yang mempunyai kuasa sepenuhnya atas hidup ini, ALLAH SWT. Saya tidak minta hamil, menjadi ibu atau "segera" dikaruniai momongan lagi seperti doa-doa saya sebelumnya (maafkan hamba Ya ALLAH)... Saya minta dipantaskan dan disabarkan. Minta dipantaskan jadi Ibu dari anak-anak Shaleh dan Shalehah dan di sabarkan dalam prosesnya (baik menunggu dan menjalaninya).

Teringat dengan salah satu firman ALLAH SWT dalam QS. Al Baqarah 216:




و عسى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وهُوَ خَيْرٌ لكَمْ وَعَسى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Allah SWT yang Maha mengetahui...APAPUN yang terbaik untuk hambanya. tinggal bagaimana kita sebagai hamba, menjalani dan melihat hikmah dari apa-apa yang sudah digariskan kepada kita....





*NTMS saat malming dan gak jalan kemana-mana sama Uyis*
*ditulis sambil nyengir-nyengir, sedikit mewek dan kemudian nyengir lagi*
PS: To my husband...ayo kapan kita progmil lagi ^^v